Makalah Minyak Bumi
KATA
PENGANTAR …………………………………………...
BAB
1 PENDAHULUAN
ü Latar Belakang
ü Maksud dan tujuan
BAB
2 PEMBAHASAN
Tinjauan
Pustaka .....................................................
Pengertian
Minyak Bumi ……………………………..
Komposisi
Minyak Bumi
..................................................
Teori
Pembentukan Minyak Bumi
.................................................
Proses
Pembentukan Minyak Bumi
..........................................
Pengelolahan
Minyak Bumi
..................................
Hasil
olahan Minyak Bumi .............
Dampak
Penggunaan Minyak Bumi
..............................................
Bahan
Pengganti Minyak Bumi
............................................
Mengurangi
Pemakaian Minyak Bumi
....................................
BAB
3 PENUTUP
Simpulan
………………………………………….
Saran
………………………………………………
DAFTAR
PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis curahkan kepada Allah SWT, karena atas izin-Nya penulis
dapat menyusun makalah ini yang menurut penulis bisa dimanfaatkan untuk hal
pembelajaran dan ilmu pengetahuan khusunya dalam ilmu kimia. Makalah ini
penulis susun berdasarkan data dari berbagai sumber yang penulis dapatkan dan
penulis mencoba menyusun data-data itu hingga menjadi sebuah karya tulis ilmiah
sederhana yang berbentuk makalah.
Selama proses pembuatan makalah ini, banyak
hal yang penulis dapatkan, termasuk ilmu pengetahuan baru , tepatnya mengenal
lebih dalam tentang salah satu dari berbagai macam materi yaitu tentang “minyak
bumi”.
Minyak bumi adalah istilah yang meluas
dalam kehidupan sehari-hari. Sebelumnya orang menggunakan istilah minyak tanah
atau minyak yang dihasilkan dari dalam tanah namun istilah yang lazim dipakai
sekarang adalah miyak bumi sementara kata ‘minyak tanah’ lazim digunakan untuk
menyebut bahan bakar kompor minyak atau bahasa Inggrisnya kerosene.
Secara harfiah, minyak bumi berarti ‘minyak di dalam perut bumi’. Istilah
minyak bumi lebih tepat karena minyak ini terdapat didalam perut bumi bukan
didalam tanah.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini bisa
menjadikan penulis menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya dengan apa
yang telah penulis dapatkan dan penulis pelajari dalam makalah ini, penulis
juga berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat-bagi orang lain. Penulis
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini sangat banyak kekurangannya,
mungkin ini pengetahuan penulis yang sangat terbatas, oleh karena itu segala
kritik dan saran sangat penulis harapkan agar penulis dapat memperbaiki
kesalahan-kesalahan tersebut. Terima kasih.
SIBULUAN, 17 MARET 2016
Penulis
ZETLI SAPUTRA
NIPD
6567,67
Latar Belakang
Minyak bumi memiliki pean penting dalam
kehidupan kita. Ia digunakan untuk bahan baka dan bahan baku industri kimia.
Kendaraan bermotor yang lalu lalang di jalan menggunakan bahan bakara hasil
olahan minyak bumi. Minyak bumi dan turunannya digunakan untuk membuat
obay-obatna, pupuk, pelengkapan makan, plastik, bahan bangunan, cat, pakaian,
dan untuk pembangkit listrik.
Oleh
karena itu, dalam laporan ini akan dibahas lengkap segala sesuatu yang bekaitan
dengan minyak bumi.
Maksud Dan
Tujuan
MAKSUD
·
Darimana minyak bumi berasal?
·
Apa saja komposisi minyak bumi?
·
Apa saja fraksi-fraksi pada minyak bumi?
·
Apa manfaat dari minyak bumi?
·
Apa saja dampak negaif dari minyak bumi?
·
Apa bahan alternatif pengganti minyak bumi?
TUJUAN
·
Mengetahui dari mana minyak
bumi berasal,
·
Mengetahui komposisi minyak
bumi,
·
Mengetahui fraksi-fraksi pada
minyak bumi,
·
Mengetahui manfaat dari minyak
bumi,
·
Mengetahui dampak negaif
dari minyak bumi, dan
·
Mengetahui bahan
alternatif pengganti minyak bumi.
1. Pengertian
Minyak Bumi
Minyak bumi (Bahasa Inggris: petroleum) dijuluki sebagai emas hitam. Minyak bumi adalah cairan kental,
berwarna hitam atau kehijauan, mudah terbakar, dan berada di lapisan atas dari
beberapa tempat di kerak bumi. Minyak bumi merupakan salah satu bentuk
hidrokarbon, yaitu senyawa kimia yang mengandung hidrogen dan karbon. Minyak
bumi yang belum diolah disebut minyak mentah (crude oil) dan belum dapat digunakan. Minyak mentah diolah dengan
cara dipisah-pisahkan berdasarkan titik didihnya. Hasil pengolahan minyak
mentah berupa bensin, solar, avtur, minyak tanah, aspal, plastik, oli, dan LPG.
Minyak bumi adalah istilah yang meluas dalam kehidupan
sehari-hari. Sebelumnya orang menggunakan istilah minyak tanah atau minyak yang
dihasilkan dari dalam tanah namun istilah yang lazim dipakai sekarang adalah
miyak bumi sementara kata ‘minyak tanah’ lazim digunakan untuk menyebut bahan
bakar kompor minyak atau bahasa Inggrisnya kerosene. Secara harfiah,
minyak bumi berarti ‘minyak di dalam perut bumi’. Istilah minyak bumi lebih
tepat karena minyak ini terdapat didalam perut bumi bukan didalam tanah.
Bahasa Inggris minyak bumi adalah petroleum yang berasal dari bahasa Yunani πέτρα (petra) yang berarti ‘batu’ dan ἔλαιον (elaison) yang berarti minyak. Kata petroleum pertama kali
digunakan dalam karangan De Natura Fossilium yang dikarang pada
tahun 1546 oleh Georg Bauer yang berkebangsaan Jerman.
2. Sejarah
Minyak Bumi
Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno,
dan sampai saat ini masih merupakan komoditas yang penting. Minyak Bumi menjadi
bahan bakar utama setelah ditemukannya mesin pembakaran dalam, semakin majunya
penerbangan komersial, dan meningkatnya penggunaan plastik.
Lebih dari 4000 tahun yang lalu, menurut Herodotus dan
Diodorus Siculus, aspal telah digunakan sebagai konstruksi dari tembok dan
menara Babylon; ada banyak lubang-lubang minyak di dekat Ardericca (dekat
Babylon). Jumlah minyak yang besar ditemukan di tepi Sungai Issus, salah satu
anak sungai dari Sungai Eufrat. Tablet-tablet dari Kerajaan Persia Kuno
menunjukkan bahwa kebutuhan obat-obatan dan penerangan untuk kalangan
menengah-atas menggunakan minyak Bumi. Pada tahun 347, minyak diproduksi dari
sumur yang digali dengan bambu di China.
Pada tahun 1850-an, Ignacy Łukasiewicz menemukan bagaimana
proses untuk mendistilasi minyak tanah dari minyak Bumi, sehingga memberikan
alternatif yang lebih murah daripada harus menggunakan minyak paus. Maka,
dengan segera, pemakaian minyak Bumi untuk keperluan penerangan melonjak
drastis di Amerika Utara. Sumur minyak komersial pertama di dunia yang digali
terletak di Polandia pada tahun 1853. Pengeboran minyak kemudian berkembang
sangat cepat di banyak belahan dunia lainnya, terutama saat Kerajaan Rusia
berkuasa. Perusahaan Branobel yang berpusat di Azerbaijan menguasai produksi
minyak dunia pada akhir abad ke-19.
Tiga negara yang memproduksi minyak terbanyak adalah Arab
Saudi, Rusia, dan Amerika Serikat. Sekitar 80 persen minyak dunia dihasilkan
dari Timur Tengah, dengan 62,5 persennya berasal dari Arab 5: Arab Saudi, Uni
Emirat Arab, Irak, Qatar, dan Kuwait.
Pada tahun 1950-an, biaya pengangkutan minyak menggunakan
kapal tangker mencapai 33 persen dari harga minyak di teluk Persia, tetapi pada
saat pengembangan supertangker pada tahun 1970-an, biaya pengangkutan menurun
menjadi hanya 5 persen.
3. Komposisi
Minyak Bumi
Penampakan fisik minyak bumi sangat beragam, tergantung dari
komposisinya. Pada umumnya, minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur
pengeboran berupa lumpur berwarna hitam atau cokelat gelap, meskipun ada juga
minyak bumi yang berwarna kekuningan, kemerahan, atau kehijauan. Sumur minyak
sebagian besar menghasilkan minyak mentah, terkadang ada juga kandungan gas di
dalamnya Karena tekanan di permukaan Bumi lebih rendah daripada di bawah tanah,
beberapa gas akan keluar dalam bentuk campuran.
Jenis hidrokarbon yang terdapat pada minyak Bumi sebagian
besar terdiri dari alkana, sikloalkana, dan berbagai macam jenis hidrokarbon
aromatik, ditambah dengan sebagian kecil elemen-elemen lainnya seperti
nitrogen, oksigen dan sulfur, ditambah beberapa jenis logam seperti besi, nikel,
tembaga, dan vanadium. Jumlah komposisi molekul sangatlah beragam dari minyak
yang satu ke minyak yang lain.
3.1. Komposisi Hidrokarbon pada Minyak
Bumi
Minyak bumi tersusun dari senyawa hidrokarbon yang
berbeda-beda. Perbedaan ini tergantung dari faktor umur, suhu pembentukan, dan
cara pembentukan. Minyak dari Indonesia mengandung banyak senyawa aromatik
seperti benzena, sedangkan minyak bumi dari Rusia mengandung banyak senyawa
sikloalkana seperti sikloheksana. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan,
diketahui bahwa dalam minyak bumi terdiri atas bermacam-macam senyawa
hidrokarbon. Senyawa-senyawa hidrokarbon tersebut sebagai berikut.
Alkana
Golongan alkanan yang banyak terdapat dalam minyak bumi
adalah n-alkana dan isoalkana. n-alkana adalah alkana jenuh berantai lurus dan
tidak bercabang, contoh n-oktana.
Isoalkana adalah alkana jenuh yang rantai induknya mempunyai
atom C tersier dan bercabang, contoh isooktana.
Alkana disebut juga parafin. Parafin adalah senyawa
hidrokarbon tersatuasi yang mengandung rantai lurus atau bercabang yang
molekulnya hanya terdiri atas atom karbon (C) dan hidrogen (H).
Sikloalkana
Sikloalkana adalah senyawa hidrokarbon berantai tunggal dan
berbentuk cincin. Golongan sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi adalah
siklopentana seperti metil siklopentana dan sikloheksana seperti etil
sikloheksana.
Sikloalkana juga
dikenal dengan nama naptena. Naptena adalah senyawa hidrokarbon tersaturasi
yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya. Naptena memiliki
rumus umum CnH2n dan mempunyai
ciri-ciri mirip alkana tetapi mempunyai titik didih yang lebih tinggi.
Hidrokarbon Aromatik
Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon yang tidak
tersaturasi, memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6 atau cincin
benzena. Pada struktur ini, atom hidrogen berikatan dengan atom karbon dengan
rumus umum CnHn. Jika hidrokarbon aromatik dibakar, akan
menimbulkan asap hitam pekat dan beberapa bersifat karsinogen (menyebabkan
kanker). Senyawa hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam minyak bumi adalah
senyawa benzena, contoh etil benzena.
Kandungan Unsur Kimia dalam Minyak Bumi
Secara umum, komponen minyak bumi terdiri atas lima unsur
kimia, yaitu 83-87% karbon, 10-14% hidrogen, 0,05-6% belerang, 0,05-1,5% oksigen,
0,1-2% nitrogen, dan < 0,1% unsur-unsur logam.
Sulfur (Belerang)
Minyak mentah mempunyai kandungan belerang yang lebih
tinggi. Keberadaan belerang dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat,
misalnya dalam gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan
dingin atau basah), karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur
(sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air.
Oksigen
Oksigen dapat terbentuk karena kontak yang cukup lama antara
minyak bumi dengan atmosfer di udara. Kandungan total oksigen dalam minyak bumi
adalah antara 0,05 sampai 1,5 persen dan menaik dengan naiknya titik didih
fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu terlalu lama
berhubungan dengan udara. Senyawa yang terbentuk dapat berupa: alkohol, keton,
eter, dll, sehingga dapat menimbulkan sifat asam pada minyak bumi. Oksigen
dapat meningkatkan titik didih bahan bakar.
Nitrogen
Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah,
yaitu 0,1-2%. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe asphalitik. Nitrogen
mempunyai sifat racun terhadap katalis dan dapat membentukgum (getah) pada fuel oil. Kandungan nitrogen
terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi.
Unsur-Unsur Logam
Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium
pada proses catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat
menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak gas, dan pembentukkan coke.
Pada power generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas turbine, adanya
konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine.
Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama
vanadium dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan
turunnya titik lebur campuran sehingga merusakkan refractory itu.
Komposisi Molekul Hidrokarbon dalam
Minyak Bumi
Golongan hidrokarbon-hidrokarbon yang utama adalah parafin,
naptena, aspaltena, dan aromatik. Komposisi molekul hidrokarbon yang terkandung
dalam minyak bumi berdasarkan beratnya adalah sebagai berikut:
No.
|
Hidrokarbon
|
Rata-Rata
|
Rentang
|
1.
|
Naptena
|
49%
|
30-60%
|
2.
|
Parafin
|
30%
|
15-60%
|
3.
|
Aromatik
|
15%
|
3-30%
|
4.
|
Aspaltena
|
6%
|
sisa-sisa
|
Berdasarkan komponen terbanyak dalam minyak bumi, minyak
bumi dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu parafin, naftalena, dan campuran
parafin-naftalena.
Minyak Bumi Golongan Parafin
Sebagian besar komponen dalam minyak bumi jenis parafin
adalah senyawa hidrokarbon rantai terbuka. Minyak bumi jenis ini dimanfaatkan
untuk bahan bakar karena merupakan sumber penghasil gasolin.
Minyak Bumi Golongan Naftalena
Komponen terbesar dalam minyak bumi jenis naftalena berupa
senyawa hidrokarbon rantai siklis atau rantai tertutup. Minyak bumi jenis ini
digunakan untuk pengeras jalan dan pelumas.
Minyak Bumi Golongan Campuran
Parafin-Naftalena
Minyak bumi golongan ini komponen penyusunnya berupa senyawa
hidrokarbon rantai terbuka dan rantai tertutup.
4. Teori
Pembentukan Minyak Bumi
Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari
bahasan teori pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat
suatu minyak bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi
dengan minyak bumi lainnya. Berikut ini akan dibahas 3. teori pembentukan
minyak bumi.
Teori Biogenesis (Organik)
Macquir (Prancis, 1758) merupakan orang pertama yang pertama
kali mengemukakan pendapat bahwa minyak bumi berasal darri umbuh-tumbuhan.
Kemudian M.W Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat
di atas juga didukun oleh sarjana lain seperti, Nem Beery, Engler, Bruk, bearl,
Hofer. Meeka mengatakan bahwa ”minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut
yan telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam
perut bumi.” Minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak terbarukan.
Pembentukan minyak bumi dimulai dan bangkai makhluk hidup
laut kecil dan tumbuhan yang mengendap di dasar laut dan tertutup lumpur.
Semuanya membentuk fosil. Endapan ini mendapat tekanan dan panas yang besar.
Secara alami akan berubah menjadi minyak bumi dan gas alam. Massa jenis air
lebih besar sehingga minyak bumi akan terdorong dan terapung. Kemudian minyak
bumi bergerak dan mencari tempat yang lebih baik untuk berhenti dan
terperangkap dalam batuan yang kedap atau kadang-kadang merembes keluar ke
permukaan bumi. Hal ini dapat menjelaskan mengapa minyak bumi juga disebut
petroleum. (Petroleum berasal dan bahasa latin petrus” artinya batuan dan
“oleum” artinya minyak). Untuk rnemperoleh minyak bumi atau petroleum dilakukan
pengeboran. Pengeboran menjadi lebih mudah dilakukan karena massa jenis minyak
bumi lebih kecil daripada air. Hal ini mengakibatkan minyak terapung di atas
air.
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena
adanya kebocoran kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini
terjadi antara atmosfer dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua
panah dengan arah yang berlawanan, di mana karbon diangkut dalam bentuk karbon
dioksida (C02)(gambar 1.1). Pada arah pertama, karbon dioksida di
atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme
fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke
atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme).
Apabila makhluk hidup tersebut mati, maka 99,9% senyawa karbon
dari mahluk hidup akan kembali mengalami siklus sebagai rantai makanan,
sedangkan sisanya 0.1 % senyawa karbon terjebak dalam tanah dan dalam sedimen.
Inilah yang merupakan cikal bakal senyawa-senyawa fosil atau dikenal juga
sebagai embrio minyak bumi. Embrio minyak bumi mengalami perpindahan dan akan
menumpuk di salah satu yang kemungkinan menjadi reservoar dan ada yang hanyut
bersama aliran air sehingga menumpuk di bawah dasar laut. Karena perbedaan
tekanan di bawah laut, embrio tersebut muncul ke permukaan lalu menumpuk di
permukaan dan ada pula yang terendapkan di permukaan laut dalam yang arusnya
kecil.
Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barth Barthelot (1866) mengemukakan di dalam minyak bumi
terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tingi akan
bersentuhan denagn C02 membentuk asitilena. Kemudian Mendeleyev (1877)
mengemukakan bahwa minyak bumi tebentuk akibat adanya pengauh kerja uap pada
kabida-karbida logam di dalm bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan
beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zamn
prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan besamaan dengan proses terbentuknya
bumi.pernyataan itu berdasar fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam
beberapa batuan meteor dan di atmosfir bebeapa planet lain.
Teori Duplex
Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan
Teori Anorganik. Teori Duplex yang banyak diterima oleh kalangan luas,
menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme
laut baik hewani maupun nabati. Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari
materi hewani dan gas bumi berasal dari materi nabati.
Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan
Lumpur berubah menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur
yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (Source
Rock). Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang
bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang
disebut dengan perangkap (Trap).
Dalam suatu perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak,
gas, dan air, (2) minyak dan air, (3) gas dan air. Jika gas terdapat
bersama-sama dengan minyak bumi disebut dengan Associated Gas. Sedangkan jika
gas terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut Non Associated Gas. Karena
perbedaan berat jenis, maka gas selalu berada di atas, minyak di tengah, dan
air di bagian bawah. Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu
yang lama, maka minyak bumi digolongkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui (unrenewable).
5. Proses
Pembentukan Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa
organik dari jasad mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di
darat. Sisa-sisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir,
lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas
bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak
senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa
hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk
membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak
bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan
kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya.
Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi
dan yang berwujud gas menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat
dilakukan dengan pengeboran. Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak dan
lilin. Minyak dan lilin ini dapat bertahan lama di dalam perut bumi.
Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik, warnanya pun berubah
menjadi cokelat tua. Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam lumpur dan
mengeras karena terkena tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan
dan terkubur semakin dalam di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi secara
alami akan mengenai batuan lumpur sehingga mengakibatkan batuan lumpur menjadi
panas dan bintin-bintik di dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang
pekat. Semakin dalam batuan terkabur di perut bumi, minyak yang dihasilkan akan
semakin banyak. Pada saat batuan lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan
berupa minyak cair yang bersifat encer, dan saat suhunya sangat tinggi akan
dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana.
Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang
terbentuk di berbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan
terkumpul dalam pori-pori batu pasir atau batu kapur. Oleh karena adanya gaya
kapiler dan tekanan di perut bumi lebih besar dibandingkan dengan tekanan di
permukaan bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas. Apabila gerak ke atas minyak
bumi ini terhalang oleh batuan yang kedap cairan atau batuan tidak berpori,
minyak akan terperangkap dalam batuan tersebut. Oleh karena itu, minyak bumi
juga disebut petroleum. Petroleum berasal
dari bahasa Latin, petrus artinya batu dan oleum yang artinya minyak.
Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat
terkumpulnya minyak bumi disebut cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah
dari cekungan ini berupa air tawar atau air asin, sedangkan lapisan di atasnya
berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas alam berada di lapisan atas minyak
bumi karena massa jenisnya lebih ringan daripada massa jenis minyak bumi.
Apabila akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak dan secara
komersial menguntungkan, minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran.
Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang ada di pertambangan-pertambangan
minyak. Lokasi-lokasi sumur-sumur minyak diperoleh setelah melalui proses studi
geologi analisis sedimen karakter dan struktur sumber.
Berikut
adalah langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi beserta gamar ilustrasi:
1.
Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari
dengan fotosintesis.
2. Setelah
ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen dan
membentuk batuan induk (source
rock). Batuan induk adalah batuan yang mengandung karbon (High Total Organic Carbon). Batuan
ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut.
Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat
spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak
atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi
rantai karbon yang tidak mungkin dimasak.
3. Batuan induk akan
terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama jutaan tahun.
Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan yang
menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang
adalah batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan
terdapat ruang berpori-pori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus
ditumpuki oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka batuan yang mengandung
karbon ini akan terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka
suhunya akan bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai 180 derajat
Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya
mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu
semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu
tinggi ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.
Karbon terkena panas dan
bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh
batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa
cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang
terpenting adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah
lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari
air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan
pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai
mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap ditambang.
6. Pengolahan
Minyak Bumi
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan.
Minyak bumi diperoleh dengan membuat sumu bor. Minyak mentah yang diperoleh
ditampunga dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki
atau ke kilang minyak.
Minyak mentah (crude oil) bebentuk caian
kental hitam dan berbau tidak sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan
sebagai bahan baka maupun keperluan lainnya, tetapi haus diolah terlebih
dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon denagn jumlah
atom C-1 hingga C-50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi
bertingkat, dimanaminyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan
rentang titik didih tertentu.
Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak
mentah pada suhu 400oC, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana
akan tejadi pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih. Komponen yang titik
didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan
yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui
sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung.
Sementara itu, semakin ke atas, suhu semakin rendah, sehinga
setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan
terpisah, sedangkan komponen yang itik didihnya lebih rendah akan terus naik ke
bagian atas yang lebih tinggi. Sehingga komponen yang mencapai puncak menara
adalah komponen yang pada suhu kamar beupa gas. Komponen berupa gas tadi
disebut gas proteleum. Melalui kompresi dan pendinginan, gas proteleum
dicairkan sehingga diperoleh LPG (Liquid Proteleum Gas)
Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan
berbagai sifat fisiknya. Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas baik
dan sesuai dengan kebutuhan, perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah
yang meliputi proses distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, treating,
dan blending.
Kegunaan fraksi-fraksi minyak bumi terkait dengan sifat
fisisnya seperti titik didih dan viskositasnya (kekentalan), dan juga sifat
kimianya. Hasil dari distilasi minyak bumi menghasilkan beberapa fraksi minyak
bumi seperti berikut.
Residu
Saat pertama kali minyak bumi masuk ke dalam menara
distilasi, minyak bumi akan dipanaskan dalam suhu diatas 500oC.
Residu tidak menguap dan digunakan sebagai bahan baku aspal, bahan pelapis
antibocor, dan bahan bakar boiler (mesin pembangkit uap panas). Bagian minyak
bumi yang menguap akan naik ke atas dan kembali diolah menjadi fraksi minyak
bumi lainnya.
Aspal digunakan untuk melapisi permukaan jalan. Kandungan
utama aspal adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik, dan aromatik
yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Unsur-unsur selain hidrogen
dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang, dan
beberapa unsur lain. Secara kuantitatif, biasanya 80% massa aspal adalah
karbon, 10% hidrogen, 6% belerang, dan sisanya oksigen dan nitrogen, serta
sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium.
Oli
Oli adalah pelumas kendaraan bermotor untuk mencegak karat
dan mengurangi gesekan. Oli dihasilkan dari hasil distilasi minyak bumi pada
suhu antara 350-500oC. Itu dikarenakan oli tidak dapat menguap di
antara suhu tersebut. Kemudian, bagian minyak bumi yang lainnya akan menguap
dan menuju ke atas untuk diolah kembali.
Solar
Solar adalah bahan bakar mesin diesel. Solar adalah hasil
dari pemanasan minyak bumi antara 250-340oC. Solar tidak dapat
menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas
untuk diolah kembali.
Umumnya, solar mengandung belerang dengan kadar yang cukup
tinggi. Kualitas minyak solar dinyatakan dengan bilangan setana. Angka setana
adalah tolak ukur kemudahan menyala atau terbakarnya suatu bahan bakar di dalam
mesin diesel. Saat ini, Pertamina telah memproduksi bahan bakar solar ramah
lingkungan dengan merek dagang Pertamina DEX© (Diesel Environment Extra). Angka setana DEX dirancang memiliki
angka setana minimal 53 sementara produk solar yang ada di pasaran adalah 48.
Bahan bakar ramah lingkungan tersebut memiliki kandungan sulfur maksimum 300
ppm atau jauh lebih rendah dibandingkan solar di pasaran yang kandungan sulfur
maksimumnya mencapai 5.000 ppm.
Kerosin dan Avtur
Kerosin (minyak tanah) adalah bahan bakar kompor minyak.
Avtur adalah bahan bakar pesawat terbang bermesin jet. Kerosin dan avtur
dihasilkan dari pemanasan minyak bumi pada suhu antara 170-250oC.
Kerosin dan avtur tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi
lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
Kerosin adalah cairan hidrokarbon yang tidak berwarna dan
mudah terbakar. Kerosin yang digunakan sebagai bahan bakar kompor minyak
disebut minyak tanah, sedangkan untuk bahan bakar pesawat disebut avtur.
Nafta
Nafta adalah bahan baku industri petrokimia. Nafta
dihasilkan dari pemanasan minyak bumi pada suhu antara 70-170oC.
Nafta tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan
terbawa ke atas untuk diolah kembali.
Petroleum Eter dan Bensin
Petroleum eter adalah bahan pelarut dan untuk laundry.
Bensin pada umumnya adalah bahan bakar kendaraan bermotor. Petroleum eter dan
bensin dihasilkan dari pemanasan minyak bumi pada suhu antara 35-75oC.
Petroleum eter dan bensin tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian
minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
Bensin akhir-akhir ini menjadi perhatian utama karena
pemakaiannya untuk bahan bakar kendaraan bermotor sering menimbulkan masalah.
Kualitas bensin ditentukan oleh bilangan oktan, yaitu bilangan yang menunjukkan
jumlah isooktan dalam bensin. Bilangan oktan adalah ukuran kemampuan bahan
bakar mengatasi ketukan ketika terbakar dalam mesin.
Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang mengandung senyawa
n-heptana dan isooktan. Misalnya bensin Premium (salah satu produk bensin
Pertamina) yang beredar di pasaran dengan bilangan oktan 80 berarti bensin
tersebut mengandung 80% isooktan dan 20% n-heptana. Bensin super mempunyai
bilangan oktan 98 berarti mengandung 98% isooktan dan 2% n-heptana. Pertamina
meluncurkan produk bensin ke pasaran dengan 3 nama, yaitu: Premium dengan
bilangan oktan 80-88, Pertamax dengan bilangan oktan 91-92, dan Pertamax Plus
dengan bilangan oktan 95.
Penambahan zat antiketikan pada bensin bertujuan untuk
memperlambat pembakaran bahan bakar. Untuk menaikkan bilangan oktan antara lain
dengan ditambahkan MTBE (Metyl Tertier Butil Eter), tersier butil alkohol,
benzena, atau etanol. Penambahan zat aditif Etilfluid yang merupakan campuran
65% TEL (Tetra Etil Lead/Tetra Etil Timbal), 25% 1,2-dibromoetana dan 10%
1,2-dikloro etana sudah ditinggalkan karena menimbulkan dampak pencemaran
timbal ke udara. Timbal (Pb) bersifat racun yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan seperti pusing, anemia, bahkan kerusakan otak. Anemia terjadi karena
ion Pb2+ bereaksi dengan gugus sulfhidril (-SH)
dari protein sehingga menghambat kerja enzim untuk biosintesis hemoglobin.
Permintaan pasar terhadap bensin cukup besar maka untuk
meningkatkan produksi bensin dapat dilakukan dengan cara:
2.
Reforming, yaitu mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi
rantai bercabang.
3.
Alkilasi atau polimerisasi, yaitu penggabungan molekul-molekul
kecil menjadi molekul besar. Seperti dan
Gas
Hasil olahan minyak bumi yang terakhir adalah gas. Gas
merupakan bahan baku LPG (Liquid Petroleum Gas) yaitu bahan bakar kompor
gas. Supaya gas dapat disimpan dalam tempat yang lebih kecil, gas didinginkan
pada suhu antara -160 sampai -40oC supaya dapat berwujud cair.
Sebenarnya, senyawa alkana yang terkandung dalam LPG
berwujud gas pada suhu kamar. LPG dibuat dalam bentuk gas untuk berat yang sama.
Wujud gas LPG diubah menjadi cair dengan cara menambah tekanan dan menurunkan
suhunya.
7. Hasil Olahan
Minyak Bumi
Dari skema di halaman sebelumnya kita dapat melihat
hasil-hasil dari proses destilasi minyak mentah. Diatnaranya yaitu :
LPG
Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI,
merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas,
yang komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih
kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan
Bahan bakar penerbangan
Bahan bakar penerbangan salah satunya avtur yang digunakan
sebagai bahan bakar persawat terbang.
Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih
memegang peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500
jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung
komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.
Minyak tanah ( kerosin )
Bahan bakar hidrokarbon yang diperoleh sebagai hasil
penyulingan minyak bumi dengan titik didih yang lebih tinggi daripada bensin;
minyak tanah; minyak patra.
Solar
Diesel, di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar, adalah
suatu produk akhir yang digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel yang
diciptakan oleh Rudolf Diesel, dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang
diberikan diantara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas
berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang
berhubungan
Lilin
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang
diselimuti oleh bahan bakar padat. Bahan bakar yang digunakan adalah paraffin
Minyak bakar
Minyak bakar adalah hasil distilasi dari penyulingan minyak
tetapi belum membentuk residu akhir dari proses penyulingan itu sendiri.
Biasanya warna dari minyak bakar ini adalah hitam chrom. Selain itu minyak
bakar lebih pekat dibandingkan dengan minyak diesel
Aspal
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat
(adhesive), berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis.
Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran
beraspal yang digunakan sebagai bahan pelapis jalan raya.
Plastik
Plastik adalah bahan yang elastik, tahan panas, mudah
dibentuk, lebih ringan dari kayu, dan tidak berkarat oleh adanya kelembapan.
Plastik selain harganya murah, juga dapat digunakan sebagai isolator dan mudah
diwarnai. Sedangkan kelemahan plastik adalah tidak dapat dihancurkan
(degredasi). Contoh plastik adalah polietilena, polistirena, (Styron,
Lustrex, Loalin), poliester (Mylar, Celanex, Ekonol), polipropilena
(Poly- Pro, Pro-fax), polivinil asetat.
Polietilena atau PE (Poly Eth, Tygothene, Pentothene) adalah polimer dari
etilena (CH2 = CH2) dan merupakan plastik
putih mirip lilin, dapat dibuat dari resin sintetik dan digolongkan dalam
termoplastik (plastik tahan panas). Polietilena mempunyai sifat daya tekan
baik, tahan bahan kimia, kekuatan mekanik rendah, tahan kelembapan, kelenturan
tinggi, hantaran elektrik rendah. Berdasar kerapatannya PE dibagi dua
yaitu PE dengan kerapatan rendah (digunakan sebagai pembungkus, alat rumah
tangga dan isolator) dan yang berkerapatan tinggi (dimanfaatkan sebagai drum,
pipa air, atau botol).
Plastik disamping mempunyai kelebihan dalam berbagai hal,
ternyata limbahnya dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan. Penyebabnya yaitu
sifat plastik yang tidak dapat diuraikan dalam tanah. Untuk mengatasi masalah
ini para pakar lingkungan dan ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu telah
melakukan berbagai penelitian dan tindakan, diantaranya yaitu dengan cara
mendaur ulang limbah plastik, Namun cara ini tidak terlalu efektif karena hanya
sekitar 4% yang dapat didaur ulang. sisanya menggunung di tempat penampungan
sampah. Sebagian besar plastik yang digunakan masyarakat merupakan jenis
plastik polietilena. Ada dua jenis polietilena, yaitu high density
polyethylene (HDPE) dan low density polyethylene (LDPE). HDPE banyak digunakan
sebagai botol plastik minuman, sedangkan LDPE untuk kantong plastik.
Pemanasan polietilena menggunakan metode pirolisis akan
terbentuk suatu senyawa hidrokarbon cair. Senyawa ini mempunyai bentuk mirip lilin
(wax). Banyaknya plastik yang terurai adalah sekitar 60%, suatu jumlah yang
cukup banyak. Struktur kimia yang dimiliki senyawa hidrokarbon cair mirip lilin
ini memungkinkannya untuk diolah menjadi minyak pelumas berkualitas tinggi.
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa minyak pelumas yang saat ini
beredar di pasaran berasal dari pengolahan minyak bumi. Sifat kimia senyawa
hidrokarbon cair dari hasil pemanasan limbah plastik mirip dengan senyawa
hidrokarbon yang terkandung dalam minyak mentah sehingga dapat diolah menjadi
minyak pelumas. Pengubahan hidrokarbon cair hasil pirolisis limbah plastik
menjadi minyak pelumas menggunakan metode hidroisomerisasi. Minyak pelumas
buatan ini diharapkan dapat digunakan untuk kendaraan bermotor dengan kualitas
yang sama dengan minyak bumi hasil penyulingan minyak mentah, ramah lingkungan,
sekaligus ekonomis.
8. Dampak
Penggunaan Minyak Bumi
Karena minyak Bumi adalah substansi yang berasal dari alam,
maka kehadirannya di lingkungan tidak perlu berasal dari aktivitas rutin atau
kesalahan manusia (Misalnya dari pengeboran, ekstraksi, pengilangan, dan
pembakaran). Fenomena alam seperti perembesan minyak dan tar pit adalah bukti
bahwa minyak Bumi bisa ada secara natural.
Pemanasan global
Ketika dibakar, maka minyak Bumi akan menghasilkan karbon
dioksida, salah satu gas rumah kaca. Bersamaan dengan pembakaran batu bara,
pembakaran minyak Bumi adalah penyumbang bertambahnya CO2 di atmosfer. Jumlah CO2ini meningkat dengan cepat di
udara semenjak adanya revolusi industri, sehingga saat ini levelnya mencapai
lebih dari 380ppmv, dari sebelumnya yang hanya 180-300ppmv, sehingga muncullah
pemanasan global.
Ekstraksi
Ekstraksi minyak adalah proses pemindahan minyak dari sumur
minyak. Minyak Bumi biasanya diangkat ke Bumi dalam bentuk emulsi minyak-air,
dan digunakan senyawa kimia khusus yang namanya demulsifier untuk memisahkan
air dan minyaknya. Ekstraksi minyak ongkosnya mahal dan terkadang merusak
lingkungan. Eksplorasi dan ekstraksi minyak lepas pantai akan mengganggu
keseimbangan lingkungan di lautan.
Pencemaran Air
Eksploitasi miyak bumi dengan menggunakan kapal tangker,
tidak menutup kemungkinan adanya kebocoran pada kapal tangker tersebut. Karena
kapal tangker itu bocor, maka minyak mentah yang ada di dalamnya akan keluar
dan jatuh keair sehingga mengakibatkan pencemaran air.
9. Bahan
Pengganti Minyak Bumi
Sumber energi alternatif mulai populer di seluruh dunia,
menggantikan sumber energi fosil yang perlahan-lahan mulai habis. Berdasarkan
kebijakan Amerika Serikat tentang sumber energi, ada delapan sumber energi
alternatif yang berpotensi untuk menggantikan peran minyak dan gas.
Ethanol
Merupakan bahan bakar yang berbasis alkohol dari fermentasi
tanaman, seperti jagung dan gandum. Bahan bakar ini dapat dicampur dengan
bensin untuk meningkatkan kadar oktan dan kualitas emisi. Namun, ethanol
memiliki dampak negatif terhadap harga pangan dan ketersediannya.
Gas Alam
Gas alam sudah banyak digunakan di berbagai negara yang
biasanya untuk bidang properti dan bisnis. Jika digunakan untuk kendaraan,
emisi yang dikeluarkan akan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan minyak.
Listrik
Listrik dapat digunakan sebagai bahan bakar transportasi,
seperti baterai. Tenaga listrik dapat diisi ulang dan disimpan dalam baterai.
Bahan bakar ini menghasilkan tenaga tanpa ada pembakaran ataupun polusi, namun
sebagian dari sumber tenaga ini masih tercipta dari batu bara dan meninggalkan
gas karbon.
Hidrogen
Hidrogen dapat dicampur dengan gas alam dan menciptakan
bahan bakar untuk kendaraan. Hidrogen juga digunakan pada kendaraan yang
menggunakan listrik sebagai bahan bakarnya. Walaupun begitu, harga untuk
penggunaan hidrogen masih relatif mahal.
Propana
Propana atau yang biasa dikenal dengan LPG merupakan produk
dari pengolahan gas alam dan minyak mentah. Sumber tenaga ini sudah banyak
digunakan sebagai bahan bakar. Propana menghasilkan emisi lebih sedikit
dibandingkan bensin, namun penciptaan metananya lebih buruk 21 kali lipat.
Biodiesel
Biodiesel merupakan energi yang berasal dari tumbuhan atau
lemak binatang. Mesin kendaraan dapat menggunakan biodiesel yang masih murni,
maupun biodiesel yang telah dicampur dengan minyak. Biodiesel mengurangi polusi
yang ada, akan tetapi terbatasnya produk dan infrastruktur menjadi masalah pada
sumber energi ini.
Methanol
Methanol yang juga dikenal sebagai alkohol kayu dapat
menjadi energi alternatif pada kendaraan. Methanol dapat menjadi energi
alternatif yang penting di masa depan karena hidrogen yang dihasilkan dapat
menjadi energi juga. Namun, sekarang ini produsen kendaraan tidak lagi
menggunakan methanol sebagai bahan bakar.
P-Series
P-series merupakan gabungan dari ethanol, gas alam, dan
metyhltetrahydrofuran (MeTHF). P-series sangat efektif dan efisien karena oktan
yang terkandung cukup tinggi. Penggunaannya pun sangat mudah jika ingin
dicampurkan tanpa ada proses dengan teknologi lain. Akan tetapi, hingga
sekarang belum ada produsen kendaraan yang menciptakan kendaraan dengan bahan
bakar fleksibel.
10. Mengurangi
Pemakaian Minyak Bumi
Banyak orang telah bertanya apa yang bisa mereka lakukan
untuk menggunakan sedikit minyak, dan mengurangi permintaan untuk cairan hitam
kental yang telah merusak banyak pantai dan kehidupan laut dan juga penyebab
utama dari pemanasan global di Bumi yang kita cintai ini. Berikut adalah sepuluh
hal yang bisa anda lakukan untuk mengurangi pemakaian minyak bumi:
1.
Bepergian bersama dalam satu kendaraan, dengan sistem antar jemput
dan pastikan tidak hanya anda sendiri yang ada di dalam kendaraan, atau
menggunakan kendaraan umum untuk pergi bekerja. Dan jika saat ini anda telah
menggunakan sepeda untuk bepergian, anda telah menjadi contoh yang terbaik.
2.
Bila memungkinkan, pilih produk yang dikemas tanpa plastik dan
apabila terpaksa menggunakan plastik, daur ulanglah atau gunakan kembali
kemasan tersebut, jangan langsung dibuang.
3.
Beli buah-buahan dan sayuran organik (pupuk dan pestisida yang
beredar saat ini banyak mengandung minyak bumi).
4.
Belilah produk kecantikan (sampo, sabun, peralatan kecantikan)
berdasarkan bahan-bahan alami, bukan yang mengandung minyak.
5.
Jika memungkinkan pilih produk yang diproduksi di dalam negeri
karena akan mengurangi minyak bumi yang digunakan untuk transportasi barang dan
selain itu dapat meningkatkan ekonomi dalam negeri Indonesia
6.
Beli pakaian yang terbuat dari kapas organik atau rami - bukan
dari produk turunan minyak.
7.
Gunakan barang barang yang tidak hanya untuk sekali pakai ketika
akan piknik, jalan jalan,ataupun berkegiatan sehari hari
8.
Stop membeli air mineral dalam botol. Lebih baik selalu membawa
tempat minum sendiri dan isi ulang.
9.
Kurangi bepergian dengan pesawat terbang, untuk jarak yang tidak
terlalu jauh, lebih baik gunakan kereta api.
10.
Menuntut Pemerintah Indonesia untuk mendorong pengembangan energi
terbarukan yang potensinya sangat besar di Indonesia, dan bukan menghabiskan
uang pada subsidi minyak.
1. Pengantar
Minyak bumi sangatlah bermanfaat terutama dalam bahan bakar
dan plastik. Namun, minyak bumi haruslah diolah terlebih dahulu supaya bisa
digunakan sebagai bahan bakar dan bahan baku plastik. Proses pengolahan minyak
bumi disebut distilasi. Dalam destilasi bertingkat, komponen-komponen minyak
mentah akan dipisahkan berdasarkan titik didihnya agar dapat digunakan untuk
berbagai keperluan. Pemilihan metode tersebut berdasarkan pada kandungan minyak
mentah yang terdiri atas berbagai senyawa hidrokarbon, misalnya senyawa alkana,
aromatik, naptalena, alkena, dan alkuna. Senyawa-senyawa tersebut mempunyai
panjang rantai dan titik didih yang berbeda-beda. Semakin panjang rantai karbon
yang dimilikinya, semakin tinggi titik didihnya. Proses distalasi melalui
beberapa tahap di dalam menara distilasi. Proses distilasi menghasilkan
beberapa fraksi-fraksi minyak bumi yang dapat kita manfaatkan.
Minyak mentah mula-mula dipanaskan hingga suhunya mencapai
sekitar 500-600oC. Pemanasan minyak mentah itu dilakukan dalam
pemanas (boiler) dengan menggunakan uap air bertekanan tinggi. Hasil
pemanasan berupa uap minyak dialirkan ke dasar menara distilasi. Selanjutnya,
uap minyak akan bergerak naik melewati pelat-pelat yang terdapat dalam menara.
Pada saat mencapai suhu tertentu sesuai titik didihnya, uap minyak mentah akan
berubah menjadi zat cair. Perubahan uap air (gas) menjadi zat cair disebut
kondensasi. Zat cair hasil kondensasi itu disebut fraksi minyak.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Minyak
bumi terbentuk dari sisa fosil mahkluk hidup yang tertimbun jutaan tahun yang
lalu. Pengambilan minyak bumi dilakukan di kilang minyak. Kemudian di
fraksionisasikan sesuai titik didihnya. Minyak bumi memiliki peranan penting
bagu kehidupan, baik sebagai sumber energi maupun sebagai bahan baku industri
petrokimia.
B. Saran
Minyak
bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat dipebarui. Kini keberadaanya
sudah hampir habis. Oleh karena itu, penggunaannya harus dihemat. Penggunaan
bahan olahan minyak bumi juga memiliki efek samping. Seprti gas buangan dari
mesin yang mengunakan bahan olahan minyak bumi. Asap tersebut merupakan
indikasi pencemaran udara dan memperburuk kondisi dunia yang mengalami global
warming.